PERBANDINGAN INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY ( ITIL ) DENGAN APLICATION SERVICES LIBRARY ( ASL )
MAKALAH
PERBANDINGAN
INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY DENGAN APLICATION SERVICES
LIBRARY
DISUSUN OLEH :
|
|
MUHAMAD
IRFAN MAULANA
|
13117779
|
MUHAMMAD
CHANDRA PUTRA
|
13117920
|
MUTHIA BELLA
SAVIRA
|
14117312
|
NADHIRA
RAHMATIKA TRISSANI
|
14117363
|
NAUFAL NUR
IHSAN
|
14117461
|
NOVIA
ANGGRAENI
|
14117544
|
PAMELA DYLAN YUNIAR
|
14117674
|
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGY INFORMASI JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA 2019
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas berkat rahmat-Nya,
makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik,
tepat pada waktunya.
Penulisan karya makalah
ini bertujuan untuk
melengkapi tugas mata kuliah Manajemen Layanan Sistem Informasi. Selain
untuk melengkapi tugas, tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah untuk memberi
informasi tentang perbandingan antara 2 framework yang berbeda.
Dalam penyelesaian penulisan makalah ini, penulis
mengalami banyak kendala yaitu kendala sumber materi dan waktu pengerjaan
tetapi hal tersebut tidak membuat penulis putus asa untuk mengerjakan makalah
ini karena adanya dukungan dari banyak pihak. Karena itu, sepantasanya jika
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah memberikan hidayah dan ide untuk membuat makalah yang membahas
tentang Perbandingan Dua Framework yang Berbeda.
Orang tua, yang
telah memberikan dorongan/motivasi baik secara moral maupun spiritual kepada
anakanya untuk membuat makalah ini.
Dosen mata kuliah
Manajemen Layanan Informasi Ibu Agustine Hana Masitoh yang telah membimbing
kami.
Depok, 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Layanan Sistem Informasi / Information Technology Service
2.2 Application Services Library (ASL)
2.2.1 Tujuan Application Service Library
2.2.2 Cakupan Application Service Library (ASL)
2.2.2 Cakupan Application Service Library (ASL)
2.2.3 Framework ASL
2.3 Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
2.3.1 Struktur ITIL
2.3 Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
2.3.1 Struktur ITIL
2.3.2 Kelebihan dan Kelemahan ITIL
2.4 Perbandingan ITIL dengan ASL
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1.1 Latar Belakang
Untuk mencapai tujuan bisnisnya, seringkali
perusahaan-perusahaan menggunakan aplikasi teknologi informasi sebagai basis
dalam penciptaan layanan yang berkualitas ataupun dalam optimalisasi proses
bisnisnya. Namun penerapan aplikasi teknologi informasi memerlukan perencanaan yang strategis agar penerapannya dapat sesuai dengan
harapan dan memberikan nilai bisnis sesuai tujuan perusahaan. Jika penerapan aplikasi
tidak sesuai dengan yang direncanakan maka akan sangat berdampak kepada
perusahaan. Dampak tersebut dapat berupa kurangnya produktifitas sampai
kerugian besar yang dapat dialami perusahaan.
Dalam perjalanannya, suatu aplikasi akan mengalami
beberapa perubahan yang mungkin disebabkan perubahan proses bisnis, perubahan
peraturan atau perkembangan teknologi yang mencakup teknologi software dan
hardware. Keputusan untuk melakukan perubahan aplikasi bisa jadi akan bercabang menjadi dua pilihan yaitu (1)
melakukan penggantian aplikasi seluruhnya yang
kemudian membangun atau membeli aplikasi
baru atau (2) melakukan update
atau perubahan terhadap
aplikasi yang ada. Kegiatan penentuan keputusan pengembangan aplikasi,
pemeliharaan aplikasi, penentuan kapan suatu aplikasi harus di ganti dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan aplikasi adalah bagian dari manajemen aplikasi.
Di dalam manajemen aplikasi ada beberapa pedoman dan
tuntunan yang berasal dari pengalaman - pengalaman para manajer perusahaan yang
dituangkan dalam sebuah framework yang menangani manajemen aplikasi. Ada
beberapa framework manajemen aplikasi yang dapat digunakan diantaranya adalah
ASL (Application Service Library) dan ITIL (Information Technologi
Infrastructure Library). Penggunaan kedua framework tersebut harus disesuaikan
dengan keadaan perusahaan dan tujuan yang diharapkan. Dengan menggunakan
framework tersebut maka kegiatan
manajemen aplikasi dapat
berjalan ke arah yang diharapkan sesuai dengan pedoman
dan tuntunan yang telah dicoba dan dialami oleh para manajer aplikasi.
Tujuan dari tugas
ini adalah untuk
memberikan gambaran yang lebih sederhana
dan mudah mengenai framework
- framework manajemen aplikasi dan melakukan perbandingan diantara framework - framework tersebut.
Framework manajemen aplikasi
yang menjadi bahan dalam
paper ini adalah
ASL (Application Service Library) dan ITIL (Information Technologi
Infrastructure Library).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1). Apa itu ITSM (Information Technology Service
Management) dan apa saja framework yang tersedia ?
2). Apa itu ITIL (Information Technologi Infrastructure
Library) dan ASL (Application Service Library)?
3). Bagaimana perbedaan yang terdapat diantara ITIL
(Information Technologi Infrastructure Library) dengan ASL (Application Service Library)
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan dari tugas
ini adalah untuk
memberikan gambaran yang lebih sederhana
dan mudah mengenai framework
- framework manajemen aplikasi dan melakukan perbandingan diantara framework -
framework tersebut. Framework manajemen aplikasi yang menjadi bahan dalam paper
ini adalah ASL (Application Service Library) dan ITIL (Information Technologi
Infrastructure Library).
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Manajemen Layanan Sistem Informasi / Information
Technology Service
Management (ITSM) adalah suatu metode pengelolaan
sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofi terpusat pada perspektif
konsumen layan TI terhadap bisnis suatu perusahaan. ITSM merupakan kebalikan
dari pendekatan manjemen TI dan interaksi bisnis yang terpusat pada teknologi.
ITSM berfokus pada proses dan karenanya terkait dan
memiliki minat yang sama dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan
proses (seperti TQM, Six Sigma, Business Process Management, dan CMII).
Disiplin ini tidak memedulikan detail penggunaan produk suatu pemasok tertentu
atau detail teknis suatu sistem yang dikelola, melainkan berfokus pada upaya penyediaan kerangka
kerja untuk mentrukturkan aktivitas yang terkain
TI dan interaksi antara personal teknis TI dengan pengguna teknologi informasi.
ITSM pada umumnya menangani masalah operasional
manjemen teknologi informasi dan bukan pada pengembangan teknologinya sendiri. Contohnya
pada proses pembuatan perangkat lunak komputer untuk
dijual bukanlah fokus dari disiplin ini, malainkan sistem komputer yang
digunakan oleh bagian pemasaran dan pengembangan bisnis di perusahaan perangkat
lunak-lah yang merupakan fokus perhatiannya. Banyak pula perusahaan non-teknologi, contohnya seperti pada
industri keuangan, ritel, dan pariwisata yang memiliki bagian sistem TI yang
berperan penting, walaupun tidak terpapar langsung kepada konsumenya.
ITSM memiliki karakter sebagai
berikut :
1)
Mengadopsi pendekatan proses pada manajemen
2)
Lebih fokus terhadap kubutuhan konsumen dan layanan TI untuk para konsumennya.
3)
Menekankan perbaikan yang berkelanjutan (Continual Improvment).
Terdapat 9 jenis kerangka kerja
(framework) pada ITSM, yaitu :
1)
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
2)
Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT)
3)
Software Maintenance Maturity Model
4)
PRM-IT IBM's Process Reference Model for IT
5)
Aplication Services Library (ASL)
6)
Business Information Service Library
(BISL)
7)
Microsoft Operation Framework (MOF)
8)
eSourcing Capability Model for Service Providers (eSCM-SP) dan
9)
eSourcing Capability Model for Client
Organizations (eSCM-CL) dari ITSqc for Sourcing
Management
2.2 Application
Services Library (ASL)
Application Services Library (ASL) adalah framework
domain publik yang digunakan untuk menstandarisasi proses dalam Manajemen
Aplikasi, menghasilkan dan memelihara sistem informasi dan aplikasi. Istilah
"library" digunakan karena ASL disajikan sebagai satu set buku yang
menggambarkan praktik terbaik dari industri TI.
ASL terdiri dari:
1)
Framework proses untuk manajemen aplikasi.
2)
Kumpulan dinamis praktek terbaik yang dikontribusikan oleh mitra industri.
3)
Model kematangan, dengan deskripsi lima tingkat kematangan untuk setiap proses.
4)
Organisasi yang menawarkan dukungan (publikasi, edukasi,
konsultasi, sertifikasi) kepada mereka yang ingin
memprofesionalkan manajemen aplikasi mereka.
2.2.1 Tujuan
Application Service Library
ASL bertujuan untuk memprofesionalkan bidang
pengelolaan aplikasi. Pendekatan standar ASL berkontribusi pada profesionalisasi organisasi
manajemen aplikasi dan memfasilitasi cara kerja yang lebih efisien dan hemat
biaya. Salah satu keuntungan utama ASL adalah kerangka umum dan kerangka acuan
untuk domain pengelolaan aplikasi memungkinkan kerjasama yang lebih baik antara
pihak-pihak yang terkait.
2.2.2 Cakupan
Application Service Library (ASL)
ASL ini dimaksudkan untuk mendukung Manajemen
Aplikasi dengan menyediakan alat- alat. Dua kategori utama bantu didefinisikan:
Deskripsi dari proses untuk
Manajemen Aplikasi.Ditambah penggunaan praktek-praktek terbaik
Terminologi
standar, menghindari perangkap berbicara tentang topik yang berbeda saat
menggunakan kata-kata yang sama.
2.2.3 Framework ASL
Framework ASL terdiri dari enam proses cluster,
dibagi menjadi tiga tingkat yaitu proses operasional dan manajemen memiliki
sudut pandang jangka pendek dan menengah, sedangkan sudut pandang
proses strategis menghadap
ke arah horizontal untuk beberapa tahun
ke depan. ASL berisi 3 tingkat, 6 kelompok proses
(3 pada tingkat operasional, 1 pada tingkat
taktis, 2 pada tingkat
strategis) dan totalitas 26 proses .
1)
Tingkat Operasinoal
Tingkat Ini memiliki 3 cluster
yaitu :
1. Dukungan
Aplikasi cluster
Ada 4 proses dalam Cluster Dukungan Aplikasi. Proses
dalam cluster Organisasi Layanan mendukung penggunaan sehari-hari dari sistem
informasi. Proses dalam cluster ini adalah:
a) Gunakan Dukungan
b) Manajemen konfigurasi
c) Manajemen Operasi IT
d) Manajemen kontinuitas
2. Pemeliharaan
dan Pembaharuan Aplikasi Cluster
Ada 5 proses dalam Pemeliharaan dan Pembaharuan
Aplikasi Cluster. Dalam cluster ini mayoritas pekerjaan pengembangan aplikasi
dilakukan. Sebagian besar merupakan karya Manajemen Aplikasi yang berkaitan
dengan merancang, pemrograman dan pengujian aplikasi dan sistem informasi.
Proses dalam cluster ini adalah :
a) Analisis Dampak
b) Desain
c) Realisasi
d) Pengujian
e) Pelaksanaan
3. Menghubungkan
Proses Tingkat Operasional Cluster
Ada 2 proses dalam Menghubungankan Prosse Tingkat
Operasional Cluster. Proses menghubungkan bertujuan untuk sinkronisasi kegiatan
antara layanan organisasi/operasi (menggunakan aplikasi) dan pengembangan dan
pemeliharaan (mengubah aplikasi). Proses dalam cluster ini adalah :
a) Manajemen Perubahan
b) Kontrol dan Distribusi Software
c) Tingkat Manajemen
2)
Tingkat Taktis
Ada 1 cluster yang terdapat pada
tingkat ini, yaitu :
Manajemen Proses Cluster
Ada 5 proses pada cluster ini. Proses terletak ditingkat taktis dan
digunakan untuk mengarahkan proses operasional. Proses dalam cluster ini adalah
:
a) Manajemen Kontrak
b) Perencanaan dan Pengendalian
c) Manaejemen Mutu
d) Manajemen Keuangan
e) Manajemen Pemasok
3)
Tingkat Strategis
Terdapat 2 cluster pada tingkat
ini, yaitu :
1. Strategi
Aplikasi Cluster
Ada 5 proses dalam cluster Strategi Aplikasi. Cluster ini berfungsi
sebagai wadah dari penyusunan berbagai strategi yang diperlukan untuk
memperkirakan seperti apa kebutuhan terhadap aplikasi dimasa depan. Proses
dalam cluster ini adalah :
a) Strategi IT Pengembangan
b) Strategi Lingkungan Pelanggan
c) Strategi Organisasi
Lingkungan Pelanggan
d) Manajemen Siklus Hidup Aplikasi
e) Manajemen Portfolio Aplikasi
2. Strategi
Organisasi Manajemen Aplikasi Cluster
Ada 5 proses dalam cluster ini. Cluster ini berisi
proses yang menentukan bagaimana strategi yang tepat dalam pengelolaan
organisasi untuk menangani berbagai pengelolaan aplikasi. Proses dalam cluster
ini adalah :
a) Definisi akun dan pasar
b) Definisi kemampuan
c) Definisi Teknologi
d) Definsi Pemasok
e) Definisi Jasa Pelayanan
2.3
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur,
pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI).
ITIL V3 (2007)
adalah sebuah pendekatan manajemen pelayanan dari siklus hidup layanan.
Layanan Siklus Hidup adalah sebuah model organisasi yang memberikan wawasan
tentang cara bagaimana manajemen layanan dibangun, ITIL V3 menyediakan panduan
untuk domain manajemen pelayanan TI, yang termasuk di dalamnya adalah manajemen
aplikasi dan praktek - praktek terbaik untuk aspek-aspek tertentu dari
pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.
2.3.1 Struktur ITIL
Lima bagian inti ITIL :
1)
Service Strategy
Service Strategy memberikan panduan kepada
pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep
ITSM bukan hanya sebagai sebuah
kemampuan organisasi (dalam
memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai
sebuah aset strategis perusahaan. Panduan
ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan
tahapan ITIL Service Lifecycle. Topik-topik yang dibahas dalam tahapan
lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan
karakteristik penyedia layanan
internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta
strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Service Strategy
memiliki beberapa proses yang terdiri atas sebagai berikut :
a) Manajemen Keuangan
(Financial Management)
b) Managemen Layanan Portofolio
(Service Portfolio Management)
c) Manajemen Permintaan (Demand Management)
2)
Service Design
Service Design berisi prinsip-prinsip dan
metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI
dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan
TI serta aset-aset
layanan, seperti server,
storage dan sebagainya. Cakupan service design
tidak sebatas pada layanan yang baru. Ini termasuk perubahan dan
perbaikanperbaikan yang dibutuhkan untuk meningkatkan atau mengelola nilai pada
pelanggan selama siklus dari layanan, layanan yang berkelanjutan, pencapaian
tingkat layanan serta kesesuaian pada standarisasi dan regulasi. Service
Design memiliki beberapa proses yang terdiri atas sebagai
berikut :
a) Service Catalog Management
b) Service Level Management
c) Supplier Management
d) Capacity Management
e) Availability Management
f) IT Service Continuity Management
g) IT Security Management
3)
Service Transition
Panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan
serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun
layanan TI yang diubah
spesifikasinya
ke dalam lingkungan operasional. Service Transition memiliki beberapa proses
yang terdiri atas sebagai berikut :
a) Transition Planning and Support
b) Evaluasi Perubahan (Change
Management)
c)
Manajemen Asset dan Konfigurasi Layanan (Service Asset
& Configuration Management)
d) Release & Deployment
Management
e) Validasi & Pengujian
Layanan (Service Validation)
f) Evaluation
g) Knowledge Management
4)
Service Operation
Tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan
operasional harian pengelolaan layanan-layanan
TI yang di dalamnya terdapat
panduan cara mengelola layanan TI dengan efisien dan efektif serta menjamin
tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya.
5)
Continual Service Improvement
Panduan signifikan untuk menyusun dan memelihara
kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. Bagian ini
memberikan panduan dalam membuat dan mengelola nilai bagi pelanggan melalui
rancangan yang lebih baik, pengenalan dan operasional dari layanan. Ini
memadukan prinsip-prinsip, practices dan metode-metode dari manajemen yang
berkualitas, change management, dan capability improvement. Organisasi belajar
akan perbaikan dalam mencapai layanan yang berkualitas, kegiatan operasional
yang efisiensi dan business continuity. Pedoman disediakan untuk menghubungkan
perbaikan atas usaha dan hasil dengan service strategy, design dan transition.
2.3.2 Kelebihan
dan Kelemahan ITIL
ITIL (Information Techonology Infrastructure Library) merupakan salah
satu kerangka kerja atau framework dalam penerapan ITSM (Information Technology
Service Management).
ITIL memberikan
layanan untuk mengelola layanan TI. Dalam pengimplementasian ITSM dalam
perusahaan, ITIL memiliki beberapa keuntungan atau kelebihan, yaitu:
a) Pelayanan ITIL yang sudah
terbukti dan digunakan secara global.
ITIL memberikan konsep umum dan istilah dalam serangkaian best practice
terintegrasi yang berkembang untuk
memenuhi kebutuhan pasar dalam siklusnya
secara berkelanjutan.
Organisasi di seluruh dunia telah menunjukkan bahwa mereka dapat beradptasi dan
menyesuaikan ITIL sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
b) Peningkatan kepuasan dan
hubungan pelanggan dengan perusahaan.
ITIL dirancang untuk membantu setiap orang untuk memusatkan perhatian
mereka pada kebutuhan pelanggan dan pengalaman user daripada terlalu berfokus
kepada masalah teknologi.
c) Kualitas layanan yang lebih
baik.
Dengan mengadopsi konsep yang sudah terbukti, penyedia layanan dapat
dengan mudah memberikan layanan secara konsesten denga tingkatan layanan yang
sudah disepakati, efisien dan efektif. Tim support dapat memberikan layanan
dengan cepat, mengurangi downtime dan gangguan.
d) Produktifitas yang lebih
baik bagi perusahaan.
Pemanfaatan standar industri
untuk penyediaan layanan
TI berkualitas tinggi
sesuai dengan implentasi
perusahaan berskala kecil maupun berskala besar.
Terlepas dari keuntungan dari pengimplementasian ITSM dengan menggunakan
konsep atau
framework ITIL, ITIL memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
a)
Konsep dari ITIL yang komprehensif dalam sifatnya dan
penggunaan yang lus dapat
menyebabkan biaya yang cukup besar.
b) Versi 3 dari ITIL mencakup keseluruhan lifecycle
sehingga tidak mudah dimengerti,
dimana versi 2 dari ITIL hanya berfokus
pada produksi dan support untuk proses sederhana
sehingga lebih mudah untuk dimengerti.
c)
Buku-buku ITIL terlalu mahal sehingga tidak terjangkau bagi pengguna non-komersial.
d)
Implementasi dan credentialing dari ITIL membutuhkan pelatihan khusus
e)
ITIL mendapat kritikan dari beberapa profesional ICT
mengenai sifatnya yang subjektif
dan emotional degradation yang berkaitan
dengan perubahan work practice
f)
ITIL bersifat holistic yang mencakup semua kerangka kerja untuk
tatakelola TI.
g)
Biaya sertifikasi ITIL terlalu tinggi
Application Service Library :
a)
Framework yang digunakan
untuk membantu profesionalisasi manajemen aplikasi.
b)
Berfokus pada sisi penawaran informasi atau tujuan dari organisasi.
c)
Terdiri dari enam proses cluster, dibagi menjadi tiga
tingkat yaitu proses operational,proses strategy, dan management.
d)
ASL memberikan pedoman yang lebih rinci tentang :
e)
realisasi dan pengujian dipesan lebih dahulu (penambahan) aplikasi
f)
strategi aplikasi
g)
perencanaan & pengendalian dan kualitas proses tingkat taktis
h)
ASL berkonsentrasi pada produk layanan
aplikasi.
i)
ASL ditulis dalam bahasa AM.
Information Technology Infrastructure Library (ITIL) :
a)
Tujuan ITIL adalah untuk menyediakan petunjuk untuk
praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi informasi.
b)
Framework yang digunakan untuk IT service management.
c)
Berfokus pada sisi penawaran informasi atau tujuan dari organisasi.
d)
Menggunakan lima elemen untuk siklus hidupnya:
Strategi, Desain, Transisi, Operasi, dan Perbaikan Berkesinambungan.
e)
ITIL berkonsentrasi pada layanan TI.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas,
maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
1)
Framework manajemen aplikasi menyediakan sebuah
template yang yang berisikan pedoman, praktek - praktek terbaik
dan alur kerja manajemen aplikasi
yang siap digunakan dan menawarkan berbagai
kemudahan dan keuntungan dalam pemakaiannya.
2)
Framework ASL dapat diplot atau diintegrasikan ke dalam fungsi ITIL.
3)
Secara umum framework ASL menitik beratkan pada aspek
teknis sedangkan framework ITIL lebih menitik beratkan pada aspek strategis.
Comments
Post a Comment